Home / Uncategorized

Senin, 17 Oktober 2022 - 19:05 WIB

Paparkan Upaya Pengurangan Emisi di Konferensi BUMN Negara G20, PLN Siap Pimpin Transisi Energi Indonesia

BagusNews.Co – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir membuka State Owned Enterprise (SOE) International Conference 2022 di Nusa Dua Bali, Senin (17/10/2022).

SOE International Conference atau Konferensi BUMN Negara G20 ini merupakan rangkaian kegiatan untuk menyambut KTT G20. Gelaran ini menjadi salah satu sarana pemerintah mengabarkan kepada komunitas internasional tentang dampak transformasi BUMN bagi masyarakat Indonesia, termasuk transisi energi.

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi langkah BUMN selama ini yang menjadi garda depan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dan juga pemulihan saat pandemi Covid-19 melanda.

“BUMN juga berperan besar dalam penanganan pandemi. Keberhasilan BUMN ini bisa memicu pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Produk Domestik Bruto (PDB) kami bisa kembali seperti sebelum Covid-19,” ujar Luhut.

Untuk itu, Ia yakin bahwa meski berada dalam ancaman resesi global, Indonesia mampu mempertahankan posisinya dengan kekuatan bersama.

“Transformasi membuat lebih efisien. Jumlah BUMN berkurang dari 108 jadi 92 BUMN dan ditargetkan bisa turun dari itu. Transformasi membuat BUMN lebih tangguh. Membuat BUMN lebih banyak kontribusinya pada perekonomian kita. Ini bisa mendorong perekonomian lebih baik. Naik 115 persen dari target pemerintah,” ujar Luhut.

Menteri BUMN Erick Thohir dalam konferensi pers menjelaskan bahwa BUMN siap menjalankan transisi energi demi mencapai _Net Zero Emission_ (NZE).

“Kita harus mendorong _renewable energy_, masing-masing perusahaan BUMN tidak jalan sendiri-sendiri, tetapi menjadi satu kesatuan untuk memastikan NZE tahun 2060 terjadi. Catatannya, transisi energi harus dilakukan berdasarkan transformasi yang diingini oleh Indonesia, bukan negara lain,” ucap Erick.

Baca Juga :  Jadi Program Rutin Selama 3 Tahun, DPK Banten Kenalkan Ragam Profesi kepada Masyarakat

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyambut baik dukungan pemerintah untuk menyukseskan transisi energi khususnya mengejar target NZE 2060. PLN telah menyiapkan peta jalan sejak 2021 dan telah disampaikan pada KTT COP26 di Glasgow. Artinya, lanjut Darmawan, PLN sudah siap memimpin transisi energi di Indonesia.

Untuk mendukung rencana tersebut, PLN sudah menyiapkan peta jalan _early retirement_ pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk mencapai NZE pada tahun 2060. Tahapan mekanisme _retirement_ PLTU batu bara akan dilaksanakan secara bertahap hingga tahun 2056 dan PLN akan menggantinya dengan EBT.

Pada peta jalan PLN, percepatan _retirement_ PLTU sebesar 3,5 GW dapat dilakukan sebelum 2040, untuk PLTU dengan teknologi _subcritical._ Percepatan _retirement_ tersebut dapat dilakukan ketika kapasitas EBT pengganti sudah operasional, aspek _just transition_ terpenuhi, tidak menyebabkan peningkatan beban keuangan yang memberatkan pemerintah, dan adanya bantuan pendanaan dari komunitas internasional.

Selain _early retirement_, PLN akan mencapai NZE di 2060 dengan mengoperasikan PLTU dengan _Carbon Capture, Utilization, and Storage_ (CCUS) sebesar 19 GW. Inisiatif lainnya seperti _biomass cofiring_ di beberapa PLTU juga akan dilakukan untuk mencegah emisi di masa mendatang

“Tak hanya mempensiunkan PLTU eksisting, PLN juga tidak akan melakukan pembangunan PLTU, kecuali penyelesaian pembangunan yang saat ini sudah dalam tahap konstruksi,” papar Darmawan.

Baca Juga :  Sambut Isra Mi'raj 2024, Virgojanti: Pemprov Banten Kendalikan Harga Sembako

Untuk bisa mempensiunkan PLTU, PLN tentu butuh dana yang tidak sedikit. Pemerintah telah meluncurkan _Energy Transition Mechanism_ (ETM) sebagai salah satu strategi pembiayaan untuk mempensiunkan PLTU ini.

Darmawan menjelaskan meski mempensiunkan PLTU dilakukan secara bertahap, namun PLN tidak tinggal diam dalam upaya mengurangi emisi di PLTU yang telah beroperasi. PLN berinovasi dengan melaksanakan program _co-firing_ biomassa untuk PLTU.

Pelaksanaan program _co-firing_ di PLTU milik PLN yang dimulai dari tahun 2020 telah berhasil dilakukan pada 32 lokasi PLTU. Melalui substitusi sebagian batu bara dengan biomassa sehingga berdampak terhadap peningkatan bauran EBT dan penurunan emisi karbon.

“Ini adalah ekosistem energi berbasis kerakyatan karena pasokan biomassa akan dipenuhi dari kolaborasi seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.

Tak hanya menekan emisi lewat pengurangan batu bara di pembangkit, PLN juga melakukan program dedieselisasi 5.200 pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) eksisting di seluruh Indonesia. PLN menggantinya dengan pembangkit EBT yang berbasis pada potensi alam setempat.

“Ini adalah perubahan besar karena mengubah energi berbasis impor menjadi energi berbasis domestik yang lebih murah,” katanya.

Sebagai gantinya, PLN juga mengembangkan pembangkit listrik berbasis EBT sebesar 20,9 GW pada 2030.

“Kami menjadi garda depan dalam mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi karbon dan transisi energi. Kami percaya upaya ini butuh kolaborasi dan kerja sama semua pihak. Kami, PLN membuka peluang kerja sama untuk bisa menyukseskan agenda ini,” pungkas Darmawan. ***

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Kota Tangerang Raih Penghargaan Kota Terbaik dalam Menerapkan Standar Pelayanan Minimal dari Kemendagri

Uncategorized

Usai Dilantik Jadi DPRD Kota Serang Periode 2024-2029, Abdul Goni Siap Perjuangkan Aspirasi Masyarakat

Uncategorized

Tatu Raih Penghargaan Anugerah PWI 2024

Uncategorized

Optimalkan Pendapatan TA 2023, Bapenda Banten Lakukan Pemetaan dan Pendataan Wajib Pajak

Uncategorized

Jadi Anggota DPRD Kota Serang Periode 2024-2029, Ade Suminar Siap Bawa Aspirasi Masyarakat

Uncategorized

Perkuat Barisan, Kini Giliran Gardu Ganjar Muda Tangerang Mendeklarasikan Dukungan

Uncategorized

Pelantikan Anggota DPRD Kabupaten Serang, Bahrul Ulum Jadi Ketua Sementara

Politik

Gerindra Banten Selesaikan Perbaikan Berkas Caleg Provinsi