BagusNews.Co – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan tarif listrik pada periode Triwulan II (April – Juni) 2025 tetap, atau tidak ada perubahan untuk 13 golongan pelanggan nonsubsidi.
Menyikapi kebijakan pemerintah, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Banten Selatan, semakin fokus menghadirkan infrastruktur kelistrikan andal yang menjangkau hingga ke wilayah pertanian terpencil di daerah Banten Selatan.
Hingga April 2025, PLN UID Banten telah merealisasikan pemasangan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.
SPLU ini berfungsi sebagai solusi praktis dan cepat untuk akses listrik di area yang belum tersedia jaringan rumah tangga maupun usaha. Fasilitas ini sudah dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat, termasuk para petani dan pelaku usaha kecil untuk mengoperasikan peralatan pertanian, seperti pompa air dan bor sumur di masa kemarau.
Adapun titik SPLU telah tersebar di berbagai titik, yakni Kecamatan Cikulur, Cimarga, Koroncong, Saketi, Bojong, Picung, Cikeusik, Gunungkencana, Panggarangan, Sindangresmi, Patia, dan Jiput.
General Manager PLN UID Banten, M Andy Adchaminoerdin (Andy Acha) menegaskan, pihaknya totalitas mendukung program pemerintah. Menurutnya PLN memiliki Program Electrifying Agriculture, siap berkolaborasi dengan para petani yang ada di Lebak dan Pandeglang.
“Kami hadir bukan hanya sebagai penyedia listrik, tetapi sebagai mitra pembangunan yang aktif mendorong pertanian lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan. Manfaat program ini telah dirasakan oleh banyak petani di wilayah Provinsi Banten,” tegas Andy Acha dalam rilis PLN yang diterima BagusNews.Co, Kamis, 24 April 2025.
Ia menambahkan, PLN juga terbuka terhadap permintaan masyarakat terkait pengembangan jaringan ke lahan-lahan pertanian melalui prosedur permohonan resmi.
Menurutnya, komunikasi langsung sangat penting agar setiap kebutuhan pelanggan dapat segera ditindaklanjuti sesuai standar layanan dan perencanaan teknis PLN.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Banten Selatan, Muhammad Ardian, turut menyampaikan bahwa seluruh jajaran di lapangan telah bekerja proaktif berkoordinasi dengan aparat desa, kelompok tani, dan stakeholder lokal lainnya.
“Kami tidak kenal lelah. Kami sudah mengidentifikasi potensi dan kebutuhan tambahan infrastruktur listrik di wilayah pertanian Lebak dan Pandeglang. SPLU adalah solusi awal yang kami siapkan agar aktivitas pertanian tetap berjalan,” ujar Ardian.
PLN juga mengajak para petani untuk memanfaatkan aplikasi PLN Mobile sebagai saluran resmi pengajuan layanan listrik, pengaduan, dan informasi kelistrikan secara transparan dan mudah.
“Kami berkomitmen untuk terus memperkuat sistem kelistrikan yang mendukung pengembangan sektor pertanian dan perdesaan secara inklusif, sejalan dengan semangat pemerataan energi dan pembangunan nasional,” tutup Ardian. (Red/Dede)