BagusNews.Co – Badan Pusat Statistis (BPS) Perwakilan Provinsi Banten kembali merilis hasil survey nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Banten pada Maret 2023 sebesar 102,47, atau mengalami penurunan sebesar 1,67 persen dibandingkan NTP pada Februari 2023.
Hal itu lantaran, turunnya Indeks Harga Terima Petani (It) 1,16 persen dan meningkatkanya Indeks Harga Bayar Petani (Ib) sebesar 0,52 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Dody Herlando mengatakan terdapat beberpa pemicu dari turunnya Indeks Harga Terima Petani dan naiknya Indeks Harga Bayar Petani di Provinsi Banten.
“Pemicu indeks yang diterima petani itu Gabah, Bawang Merah dan Melijo. Sedangkan Indeks Harga Bayar Petani itu penyumbang kenaikannya adalah Bawang Merah, Minyak Goreng dan Ketimun,” ungkapnya Dody Herlando saat menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) terkait Perkembangan NTP dan Harga Gabah Provinsi Banten Maret 2023 secara virtual, Senin (3/4/2023).
Pada NTP Subsektor Maret 2023 terdapat beberapa perubahan dibandingkan Februari 2023, diantaranya Tamanan Pangan (NTPP) mengalmi penurunan 2,57, Hortikultura (NTPH) mengalami kenaikan 1,17, Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) mengalami penurunan 0,57, Peternakan (NTPT) mengalami penurunan 0,06 dan Perikanan (NTNP) mengalami penurunan 0,10 yang terdiri dari Nelayan (NTN) turun 0,77 serta Pembudidaya Ikan (NTPi) mengalami kenaikan 1,44.
Selanjutnya, dirinya menyampaikan NTP Banten diantara Provinsi-Provinsi di Pulau Jawa pada Maret 2023 ini termasuk relatif rendah. Hal tersebut karena NTP Banten berada dibawah dari Jawa Tengah dengan NTP 107,52, DKI Jakarta 107,09, Jawa Timur 106,82 dan Jawa Barat dengan NTP 105,17. Dan NTP Banten berada diatas dari Yogyakarta dengan NTP 102,14.
“Secara umum kalau di bandingkan, Banten ini yang termasuk relatif rendah karena hanya diatas sedikit dari Yogyakarta sedangkan Provinsi lainnya di pulau Jawa. Mereka mengalami NTP yang masih relatif besar,” imbuhnya.
Sedangkan, untuk perkembangan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) di Provinsi Banten pada bulan Maret 2023 sebesar 104,47 atau turun 1,32 persen dibandingkan bulan Februari 2023. Lantaran Indeks Harga Terima Petani (It) mengalami penurun 1,16 persen dari komoditas penyumbang Gabah, Bawang Merah dan Melinjo.
Sementara dari Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,17 persen dari komoditas penyumbang diantaranya Pur dan Bening Bandeng/ nener payau.
Pada NTUP Subsektor Maret 2023 terdapat beberapa perubahan dibandingkan Februari 2023, diantaranya Tamanan Pangan mengalmi penurunan 2,22, Hortikultura mengalami kenaikan 1,63, Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami penurunan 0,10, Peternakan mengalami kenaikan 0,06 dan Perikanan mengalami kenaikan 0,20 yang terdiri dari Nelayan turun 0,48 serta Pembudidaya Ikan mengalami kenaikan 1,77.
“NTUP ini mengalami penurunan di bandingkan bulan lalu yaitu 1,32 persen, tetapi NTUP nya besarannya masih bagus yaitu 104,47 persen,” tandasnya.(Red/Dede)