BagusNews.Co – Momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 dimanfaatkan pengurus Aliansi Guru ASN SMA/SMK/SKh Negeri di Provinsi Banten untuk merapatkan barisan, dalam rangka meningkatkan profesionalisme anggota dan memperjuangkan kesejahteraan guru ASN yang belum merata.
Rapat pengurus Aliansi Guru ASN SMA/SMK/SKh Negeri Pemprov Banten ini digelar di salah satu cafe yang ada di Kabupaten Serang, usai memperingati Hardiknas 2023 pada Selasa (2/5) sore.
Ketua Aliansi Guru ASN SMA/SMK/SKh Negeri Provinsi Banten Tatjeri saat dihubungi BagusNews.Co membenarkan, Aliansi Guru ASN yang dipimpinnya telah melakukan rapat khusus setelah lebaran 2023, untuk melakukan persiapan pengukuhan dan pelantikan pengurus baru. Selain itu, melakukan konsultasi hukum dengan akademisi terkait legalitas organisasi.
“Pengurus baru Aliansi Guru ASN Banten periode 2023-2028 rencananya dikukuhkan dan dilantik pada 29 Mei 2023, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional,” kata Tatjeri, Rabu, 3 Mei 2023.
Ia melanjutkan, Aliansi Guru ASN SMA/SMK/SKh Negeri Provinsi Banten telah berdiri lebih dari lima tahun lalu, tepatnya pada 2 Desember 2017, namun baru resmi berbadan hukum pada 16 Maret 2023 lalu saat berganti kepengurusan.
“Saya kebetulan dipercaya memimpin Aliansi Guru ASN periode 2023-2028, sebelum dilakukan pengukuhan dan pelantikan pengurus baru, kami mengurus legalitas organisasi ini terlebih dahulu ke notaris,” bebernya.
Tatjeri yang selama ini bertugas sebagai guru di salah satu SMAN Kota Serang menambahkan, pembentukan Aliansi Guru ASN bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan guru, serta dapat berperan dalam setiap pengambilan kebijakan di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten khususnya terkait SMA/SMK/SKh Negeri.
“Organisasi ini lahir untuk menjadi mitra dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, makanya kami berharap Pj Gubernur Banten bisa hadir untuk melantik pengurus baru periode 2023-2028,” paparnya.
Terkait kesejahteraan Guru ASN, Tatjeri mengungkapkan hal itu menjadi salah satu tujuan dibentuknya Aliansi Guru ASN di Banten. Menurutnya, masih banyak persoalan pendidikan terutama di tingkat SMA/SMK yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas lulusan SMA/SMK Negeri, namun kesejahteraan para gurunya masih menjadi persoalan.
“Di Banten ini ada enam ribu lebih guru ASN di SMA/SMK/SKh Negeri, namun masih banyak guru ASN yang belum bersertifikasi, sehingga kesejahteraannya masih minim. Makanya kami ajak semua guru ASN SMA/SMK Negeri di Banten, baik yang sudah sertifikasi atau pun belum untuk berjuang bersama saling membantu, karena organisasi ini juga tempat untuk diskusi soal pendidikan,” tuturnya.
Melalui Aliansi Guru ASN ini, Tatjeri mengaku telah menyampaikan aspirasi ke DPRD Banten terkait upaya peningkatan mutu pendidikan di Banten dan upaya meningkatkan kesejahteraan para guru.
“Sejak SMA/SMK Negeri di Banten dikelola oleh Pemprov Banten, muncul harapan dari guru ASN yang belum sertifikasi mendapatkan kesejahteraan yang lebih layak. Tapi ternyata, pemberian tunjangan kinerja (Tukin) ASN guru dan non guru berbeda. Karena Tukin ASN guru lebih rendah,” terangnya.
Berdasarkan data Aliansi Guru ASN Banten, tunjangan kinerja menjadi penghasilan tambahan bagi ASN guru untuk menafkahi keluarga, sebab kalau hanya mengandalkan gaji saja tidak cukup untuk biaya pendidikan anak.
“Terutama yang belum sertifikasi guru, sangat mengharapkan besaran Tukin-nya disamakan dengan ASN Pemprov Banten lainnya. Ini yang jadi komitmen kami untuk mendorong Pemprov Banten membantu semua guru untuk mendapatkan sertifikasi. Jika guru ASN sudah merata kesejahteraannya, kami akan mendorong kesejahteraan guru honorer yang bertugas di SMA/SMK/SKh Negeri se- Banten,” pungkas Tatjeri. (Red/Dede)