Home / Opini

Rabu, 21 Februari 2024 - 18:54 WIB

Demokrasi Uhuy

Demokrasi Uhuy

Oleh: Den Saprol

Hari ini tepat satu pekan pasca pemungutan suara Pemilu 2024, yang telah dilaksanakan 14 Februari lalu. Ada yang sudah merayakan kemenangan, ada pula yang berharap Pilpres dan Pileg dua putaran.

Pemilu 2024 terutama Pilpres-nya, memang sejak awal tahapan pendaftaran pasangan capres-cawapres menuai polemik.

Putra mahkota yang maju sebagai cawapres, dinilai sebagai pemicu betapa lucunya hukum dan demokrasi di negara yang merdeka 17 Agustus 1945 ini.

Ditengah segala kelucuan hajatan demokrasi lima tahunan ini, berkahnya seluruh masyarakat mendapatkan hiburan berkelas dari pemilihan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Betapa tidak, semua pendukung capres-cawapres, tim pemenangan, relawan, peserta pemilu, penyelenggara pemilu hingga jurnalis mendapatkan bonus demokrasi, yakni saat mendapatkan kabar seorang pelawak yang jauh dari dunia politik terpilih menjadi senator di Jawa Barat.

Ya di tengah harga beras yang semakin melangit pasca pemilu, dan harga sembako mulai meroket jelang bulan suci ramadhan. Rakyat sesungguhnya butuh hiburan, sebagai tanda warga negara yang sehat wal afiat.

Adalah Alfiansyah Bustami Komeng, komedian senior yang mendadak menjadi bintang di Pemilu 2024. Bahkan sosok Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka (sang putra mahkota) yang berhasil mengantarkan Prabowo menjadi pemenang Pilpres 2024 versi quick count, kalah pamor oleh sosok Komeng dalam satu pekan terakhir.

Dari Komeng lah generasi muda Indonesia bisa belajar banyak, bahwa demokrasi Indonesia tidak seseram yang disampaikan para elit. Bahwa yang lucu-lucu lah yang disukai rakyat kita. Yang joget-joget bisa jadi presiden, yang teriak ‘Uhuy’ bisa jadi senator.

Komeng mungkin satu-satunya peserta Pemilu 2024 dari kalangan artis, yang tidak melakukan sosialisasi pada masa kampanye. Bahkan pencalonannya sebagai calon anggota DPD RI nyaris tak terendus awak media.

Dengan mengandalkan nama besar sebagai publik figur, ditambah foto yang nyeleneh di surat suara DPD RI, sebagian besar warga Jawa Barat teruhuy-uhuy mencoblos Komeng di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Dan berkat Komeng pula, lembaga DPD RI menjadi seksi. Padahal dari pemilu ke pemilu, pemilihan DPD RI dianggap “kelas dua” di bawah DPR bahkan DPRD sekalipun.

Sehingga siapa pun yang duduk menjadi senator dianggap angin lalu. Karena itu wajar, sebab masyarakat mengenal anggota DPD RI hanya setiap mau pemilu.

Baca Juga :  Geliat Ekonomi Banten Menggembirakan

Komeng Undercover

Lalu siapa sesungguhnya Komeng ini, sosok yang berhasil mengalihkan isu “makan gratis” yang menjadi program Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024 versi hitung cepat?

Dari berbagai literasi, karier Komeng di dunia hiburan bermula dari acara Drama Komedi yang tayang pada 1990 di TVRI. Di acara tersebut, suara Komeng yang sengau dengan gaya bicara khas Betawi ternyata ampuh membuat banyak orang terbahak-bahak.

Karir Komeng semakin moncer setelah menjadi penyiar radio. Puncaknya, saat Komeng bergabung ke Bens Radio Jakarta pada 1996, ia dipercaya menjadi host utama acara televisi ‘Spontan’.

Spontan, merupakan acara situasi komedi (Sitkom) yang paling favorit dan sempat melejit di dunia televisi di Indonesia. Spontan mulai ditayangkan tahun 1996 di SCTV. Lewat Sitkom Spontan inilah, sosok Komeng yang punya ciri khas slogan ‘Uhuy’ masuk dalam daftar komedian papan atas Indonesia.

Saking terkenalnya, Komeng pun ikut menulis dan membuat buku. Sang Uhuy ternyata juga mampu menghasilkan tulisan yang menarik untuk dikonsumsi publik. Salah satu yang penulis baca bukunya berjudul “Komeng Undercover.”

Saya baca buku Komeng Undercover, karena mendapatkan bukunya langsung dari Komeng, gratis tidak beli. Kok bisa?

Kalau tidak salah ingat, pada awal tahun 2009 ketika mencari buku (untuk tugas akhir kuliah) di Toko Buku Gramedia di Jakarta, disaat yang bersamaan Komeng sedang merilis buku Komeng Under Cover.

Diakhir acara, panitia menyediakan tiga buah buku gratis plus diajak foto bareng Komeng bagi pengunjung yang bisa membuat pantun lucu.

Saya yang datang bersama Yogi Ramdhan Mustofa (adik kelas yang sekarang jadi guru ASN di salah satu SMA Negeri Kabupaten Tangerang), memberanikan diri ikut serta lomba pantun bersama pengunjung lainnya.

Iseng-iseng berhadiah ternyata dapat rezeki nomplok. Pantun yang saya buat terpilih menjadi tiga pantun terlucu (saya sendiri lupa pantunnya apa), sehingga berhak mendapatkan buku gratis dan foto bareng Komeng.

Sayang sungguh sayang, tahun 2009 ponsel kami belum ada kameranya, sehingga foto bareng Komeng tinggal cerita, karena hanya dimiliki fotografer yang memotret acara itu, dan entah siapa orangnya, entah siapa panitianya.

Baca Juga :  Andra Soni, Wajah Baru di Bursa Pilgub Banten 2024

Yang tersisa dan menjadi kenangan indah hanyalah buku kecil warna hitam “Komeng Undercover” meskipun sudah lusuh, tetap menjadi saksi sejarah tentang sosok Komeng sang bintang Pemilu 2024.

Hari Komedi Nasional

Terpilihnya Komeng dalam pemilihan calon anggota DPD RI tahun 2024 (meskipun harus menunggu keputusan resmi KPU), membuat sosok Komeng seperti terlahir kembali.

Wajah Komeng hampir tiap hari nongol di televisi, podcast dan medsos pasca 14 Februari. Banyak masyarakat penasaran dengan Komeng ketika sudah duduk sebagai senator.

Dan jawaban Komeng sangat Uhuy terkait apa yang akan dia perjuangkan di DPD RI periode 2024-2029.

Dalam wawancara dengan jurnalis CNN Indonesia, Alfiansyah Bustami alias Komeng mengaku ingin memperjuangkan Hari Komedi Nasional (HKN) l, setiap tanggal 27 September ditetapkan oleh pemerintah.

Menurut Komeng, semua hari di bidang seni ini sudah ada. Hari film, hari musik, tapi hari komedi belum ada. Kaitan dengan 27 September, Komeng mengaku itu sesuai tanggal lahir maestro lawak Indonesia, almarhum Bing Slamet atau bernama asli Ahmad Syech Albar, yang lahir pada 27 September 1927.

Demokrasi Uhuy

H+7 Pemilu 2024, narasi kecurangan pemilu menggema di semua daerah, termasuk di Provinsi Banten. Karena persoalan curang-curang itu urusan serius dan tidak lucu, kita serahkan saja pada Bawaslu dan MK.

Satu hal yang pasti, saya bertemu beberapa caleg peserta Pileg di Banten yang hampir pasti gagal dilantik lantaran perolehan suaranya tidak se-uhuy Komeng.

Meskipun senyumnya masih terbata-bata setiap diajak diskusi politik Pasca Pemilu 2024, namun nyatanya masih bisa terbahak dengan fenomena Komeng Spontan Uhuy.

Sehat selalu para sahabat, para senior, para relawan, tetap senyum wahai pemula-pemula caleg, yang karena Pemilu 2024 resmi menjadi anggota partai politik.

Sekali lagi angkat niat baiknya untuk tetap membangun daerah, membangun bangsa, karena Demokrasi Kita memang hanya Uhuy bagi para pemenang. Percayalah, semua akan Uhuy pada waktunya!

Kota Serang
Rabu, 21 Februari 2024

Penulis adalah Ketua Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten

Share :

Baca Juga

Opini

Munggahan dan Awal Ramadhan 2024

Opini

Bullying, Cyberbullying dan Ragging

Opini

Lebaran Bukan Liburan

Opini

Program TAPERA Untuk (SI) Apa?

Opini

Kolaborasi Perangi Kekerasan Seksual di Kampus

Opini

Banten dan Masa Depan Anak

Opini

Menekan Kemiskinan Ekstrem dan Perspektif Ekraf

Opini

Manusia, Pembangunan dan Kebudayaan