BagusNews.co,- Sukarelawan Orang Muda Ganjar (OMG) menggelar kegiatan kajian dan bedah buku kejahatan seksual bersama Sempu Kota Serang, Banten, Minggu (5/3).
Dalam kegiatan itu ada puluhan anak muda yang hadir dan terlibat dalam pembahasan tersebut.
Pratiwi Anjani sebagai Koordinator Orang Muda Ganjar Kota Serang mengatakan ada sebanyak 40 peserta yang ikut. Dalam kegiatan itu diisi oleh pemateri yakni Kiki Rizki Islamiah dengan Membedah Buku “Darurat Kejahatan Seksual”.
Anjani mengatakan bahwa Orang Muda Ganjar peduli dengan isu kekerasan seksual yang sekarang marak terjadi.
“Kegiatan ini merupakan bukti konkrit OMG Banten dengan mengajak anak muda lebih peka dan peduli pada isu ini,” kata dia.
Dia berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menekan jumlah kejahatan seksual kepada perempuan dan anak.
Sementara Kiki Rizki Islamiah selaku pemateri menyampaikan kekerasan seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, atau menyerang tubuh, fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa, gender, yang berakibat penderitaan psikis dan fisik.
“Termasuk yang mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan pendidikan dengan aman dan optimal,” kata dia.
Menurut Komnas Perempuan “ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender” adalah sebuah keadaan terlapor menyalahgunakan sumber daya pengetahuan, ekonomi dan/ atau penerimaan masyarakat atau status sosialnya untuk mengendalikan korban.
“Berdasarkan jenisnya, kekerasan seksual dapat digolongkan menjadi kekerasan seksual yang dilakukan secara: verbal, nonfisik, fisik, dan daring atau melalui teknologi informasi dan komunikasi,” kata dia.
Selain pemerkosaaan ada beberapa perbuatan yang termasuk ke dalam kekerasan seksual seperti berperilaku atau mengutarakan ujaran yang mendiskriminasi atau melecehkan penampilan fisik, tubuh ataupun identitas gender orang lain.
“Kemudian bisa menyentuh, mengusap, meraba, memegang, dan/atau menggosokkan bagian tubuh pada area pribadi seseorang,” kata dia.
Dengan adanya pemaparan materi dan bedah buku, anak muda bisa lebih paham tentang makna pelecehan seksual.
Hal ini juga sebagai upaya memantik kepedulian mereka terhadap kejahatan tersebut. (Dika)