Home / Daerah

Jumat, 7 April 2023 - 23:32 WIB

Demi Baju Lebaran, Ibu dan Anak di Kota Serang Ngemis di Lampu Merah

BagusNews.Co – Lebaran tinggal dua pekan lagi, namun tidak semua warga di Kota Serang bisa merayakan Hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah dengan baju dan celana baru.

Agar bisa membeli baju lebaran, A (30) salah satu warga Kota Serang mengaku terpaksa mengemis bersama anaknya yang masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD) di lampu merah, Ciceri, Kota Serang.

Menurutnya, sejak ramadan hari pertama pada 23 Maret 2023 lalu, dirinya sengaja mengajak putra sulungnya mengais rezeki di jalanan.

Salah satu alasan mengajak serta anaknya, agar pendapatannya dari hasil mengemis bisa membeli baju lebaran.

“Kalau saya sendiri yang mengemis, paling banyak dapat Rp30 ribu sehari, itu hanya cukup untuk makan sehari-hari. Tidak bisa beli baju lebaran,” ungkapnya saat ditemui BagusNews.Co, Jumat malam, 7 April 2023.

Dia menuturkan, pendapatannya meningkat saat mengemis dengan anaknya di lampu merah.

Baca Juga :  Syafrudin Tekankan Kepada Semua OPD di Pemkot Serang Untuk  Tingkatkan Kinerja

“Kalau bareng anak, alhamdulilah bisa dapat Rp50 ribu per hari. Sehingga ada yang bisa ditabung untuk kebutuhan lebaran,” ujarnya.

Meskipun hasil mengemis bertambah, dirinya mengaku sebenarnya tidak tega mengajak anaknya ikutan menjadi pengemis.

“Malu sebetulnya, tapi yang namanya orang lapar itu tidak bisa di bohongi. Apalagi mau lebaran, anak-anak juga mau pakai baju baru seperti teman-temannya yang selalu dibelikan orang tuanya,” bebernya.

Keputusannya mengemis di lampu merah bersama anaknya, sering menjadi omongan tetangga. Namun begitu, ia mengaku tidak peduli, sebab yang memberi makan anaknya bukan tetangga.

Ibu dari tiga anak ini melanjutkan, ia hidup berlima di rumah bersama ketiga anaknya. Suaminya sendiri merupakan pedagang mie keliling, sementara anak kedua dan ketiganya masih balita (di bawah lima tahun).

Baca Juga :  Forkopimda Banten dan Kota Serang Pastikan Keamanan dan Kenyamanan Perayaan Natal

“Hanya anak pertama yang saya ajak mengemis, sedang dua anak lainnya di rumah, dijaga suami setelah berjualan mie,” tuturnya.

Minimnya pendapatan suami turut menjadi alasan Ainun mengemis di jalanan bersama sang anak.

“Ya mau bagaimana lagi. Selagi saya bisa mencari dan suami saya mengizinkan, saya kerjakan, asalkan tidak merugikan orang lain,” urainya.

Selama Ramadan, ia mengaku baru keluar rumah untuk mengemis pada pukul 19.00 WIB, dan pulang pukul 23.00 WIB.

“Mencari rezeki halal sangat tidak mudah, karena harus menghindar dari kejaran Satpol PP saat ada penertiban pengemis dan anak jalanan,” ungkapnya.

Bila keberadaan pengemis menganggu ketertiban, dirinya berharap kepada para pejabat, wakil rakyat dan Walikota Serang untuk memberikan solusi pada keluarganya.

“Kami melakukan ini terpaksa Pak, kalau ngemis dilarang, siapa yang kasih kami makan,” pungkasnya. (Red/Misbah)

Share :

Baca Juga

Daerah

Pemprov Banten Masuk Tiga Besar Realisasi APBD Tertinggi di Indonesia Tahun 2022

Daerah

Wapres KH Ma’ruf Amin Resmikan Pabrik Baja di Kabupaten Tangerang

Daerah

Desa Wisata Padarincang Masuk 50 Besar Ajang ADWI 2024

Daerah

Penarikan Tarif Pajak PBB Kota Serang Hanya 0,2 Persen

Daerah

KPU Banten Butuh Empat Hari Menghitung Hasil Perolehan Suara Pemilu 2024

Daerah

Pemprov Banten Optimis Masuk 10 Nasional Dalam Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah

KPU Klaim Kesiapan Pemilu 2024 di Kota Serang Capai 99 Persen

Daerah

Satu Bulan Pimpin Kota Serang, Yedi Rahmat: Perencanaan Harus Konsisten