BagusNews.Co – Pemkot Serang melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) mengakui bila hasil panen petani tahun 2023 menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan data DKP3 Kota Serang, penurunan hasil panen petani tahun ini mencapai 30 persen dibandingkan tahun 2022 saat masih terjadi pandemi Covid-19.
“Penurunan hasil panen tahun ini disebabkan adanya hama Sundep (hama penggerek batang padi), jadi beberapa sawah di Kasemen terserang hama ini,” kata Kabid Pertanian dan Penyuluhan pada DKP3 Kota Serang Andriyani akhir pekan ini.
Selain itu, penurunan panen padi juga disebabkan faktor alam seperti curah hujan yang tinggi.
“Temuan kami bukan karena kelangkaan pupuk subsidi,” ungkapnya.
Menurut Andriyani, masalah pupuk bersubsidi sudah dari awal perencanaan sistemnya sudah bagus. Karena setiap tahun sebelum menanam padi, dari dinas pertanian selalu melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada para petani mengani pupuk subsidi.
“Mungkin bukan kelangkaan pupuk, tapi penebusannya yang terhambat, atau stok kebutuhannya belum sesuai pada saat masyarakat butuh. Tapi saya kira dari monitoring kita untuk stok pupuk subsidi yang ada di kios itu ada. Nanti coba kita akan konfirmasi ulang, apakah petani itu benar mengggap pupuk langka atau dia datang ke kios, kios belum ada stoknya atau memang dia belum teregister,” tuturnya.
Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, petani harus terdaftar di Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKKT), agar para penyuluh pertanian bisa secara langung mengiput sesuai dengan wilayah binaanya. Kalau para petani belum masuk ke kelompok tani, kemungkinan mereka belum masuk ke daftar penerima pupuk subsidi yang sesuai kebutuhan petani.
“Jadi kalau petani yang aktif mengusulkan kebutuhannya, maka akan terekap oleh penyuluh pertanian. Pada saat dia membutuhkan otomatis kios ini melayani kelompok ini dan itu berada di walayah binaanya masing-masing,” bebernya.
“Karena setiap petani yang sudah tergis dalam pupuk subsidi, itu akan mendapatkan jatah sesuai dengan lahan yang mereka miliki. 200 kg Urea-123 kg Npk, itu jatahnya perhektar yang di peruntukan para petani ketika mereka sudah terdaftar,” sambung Andriyani.
Sementara jumlah pupuk subsidi yang dimiliki oleh Pemkot Serang tahun 2023 yaitu jenis pupupuk Urea 3.063,695, jenis pupuk Npk 1.902,175 di bagi menjadi enam Kecamatan. Cipocok Jaya 237,001 Urea-152,171-Npk, Curug 284,858 Urea-137,152-Npk, Kasemen 1.673,620 Urea-1.027,175-Npk, Serang 106,248 Urea-57,065-Npk, Taktakan 172,105 Urea-112,330-Npk, Walantaka 582,864Urea-416,279-Npk.
“Insya Allah secepatnya kita akan cek ke lokasi beserta tim penyuluh, agar bisa mendengarkan secara langsung menganai keluhan para petani di Kota Serang menganai kelangkaan pupuk,” tegasnya.
Sebelumnya Fuad, petani dari Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, mengaku hasil panen padi para petani tahun ini merosot jauh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Fuad, turunnya hasil panen padi selain disebabkan karena faktor alam, seperti hujan yang tinggi, angin kencang, juga disebabkan pupuk subsidi yang langka.
“Ya pokoknya hampir semua petani mengeluh hasil panen tahun ini, karena pada saat kita melakukan penyemprotan pupuk, dengan tiba-tiba datang hujan, pada akhirnya pupuk yang sudah kita semprotkan jadi sia-sia karena terbawa air,” kata Fuad kepada BagusNews.Co, Selasa, 16 Mei 2023. (Red/Misbah)