BagusNews.Co – Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kota Serang, kumpulkan para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di area Stadion Maulana Yusuf (MY) Serang bahas rencana penertiban para pedagang, di Gor Maluna Yusuf, Kamis, 26 September 2024.
Kepala Pelaksana Tugas (Plt) Disparpora Kota Serang Wahyu Nurjamil mengatakan, tujuan adanya diskusi tersebut untuk mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh para PKL yang berkaitan dengan rencana penertiban.
“Ada beberapa yang menjadi progres kemajuan walaupun juga sempat ada yang menolak. Apa yang tadi disampaikan bahwa, pemerintah daerah Kota Serang melalui Disparpora Kota Serang akan melakukan penertiban para pedagang,” katanya.
Wahyu menjelaskan, rencana pemindahan ataupun penertiban PKL yang berjualan di luar stadion salah satunya untuk mengurangi kekumuhan yang ada di stadion MY.
“Penertiban ini dilakukan untuk apa? Untuk mengurangi kekumuhan stadion. Jadi mereka rencananya akan dimasukkan ke dalam stadion atau ke lokasi yang lain, walaupun tadi tawaran ke lokasi yang lain itu sempat ditolak tapi kami akan terus berupaya,” jelasnya.
Menurut Wahyu, setelah adanya pertemuan dengan para pedagang, selanjutnya Disparpora akan membuatkan perencanaan layout atau desain tata letak dan site plan untuk para pedagang.
“Nanti setelah Itu kami akan bicarakan dengan para pedagang. Dari mulai perencanaan yang ditampilkan ke mereka supaya bisa sama-sama didiskusikan dengan para pedagang sebagai bentuk partisipasi publik gitu,” tuturnya.
“Kalau sudah terjadi kesepakatan, ya mereka akan dipindah ke dalam. Karena tugas saya salah satunya adalah mengembalikan fungsi stadion untuk tempat olahraga dan juga ruang publik yang bisa digunakan oleh seluruh masyarakat Kota Serang tanpa adanya gangguan-gangguan dari penempatan-penempatan para pedagang yang ada seperti sekarang ini,” tambahnya.
Tidak hanya itu, kata Wahyu, dirinya juga mendengar keluhan pedagang yang beralasan memili berjualan di luar stadion di bandingkan di dalam, dikarenakan para pengunjung sepi akibat adanya gate parkir.
“Mereka mau pindah di tata di dalem, cuma tadi itu gate parkir nya di hilangkan karena mungkin pengunjung nya tidak ada. Tapi menurut saya ini masih bisa dibicarakan gitu ya, apakah nanti diganti konvensional tidak memakai gate parkir atau seperti apa.
“Karena ini rumusan pertama, yang penting kami mendengarkan masukan dulu, seperti permasalahan adanya pungli dan lain-lainnya,” sambungnya.
Selain pemindahan PKL bahu jalan, kata Wahyu, auning yang berbatasan dengan rel kereta api juga akan dilakukan penataan dan pemindahan.
“Mereka sebetulnya mau, untuk dipindah ke dalam untuk dilakukannya penataan, cuma nanti tinggal PR nya itu diskusi dulu dengan PT. KAI. Karena itu harus melalui kebijakan pimpinan orang nomor satu, dan nanti ini akan dibawa oleh saya kepada pak Pj Walikota,” katanya.
Terakhir Wahyu mengatakan, untuk pemindahan PKL masih belum bisa di pastikan, tetapi dirinya berharap tahun depan pada semester pertama itu bisa di terbitkan.
“Jadi kalau pemberdayaan itu setelah dipindahkan ada program yang berkelanjutan, seperti di pasar lama begitu. Dan mudah-mudahan semakin cepat ini bisa semakin baik,” katanya.(Red/Misbah)