Home / Nasional

Senin, 27 Februari 2023 - 16:01 WIB

Jelang Ramadan, Mendagri Tito Karnavian Dorong Gerakan Tanam di Daerah

Mendagri Muhammad Tito Karnavian saat memimpin Rakor Pengendalian Inflasi Daerah di gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (27/2/2023).

Mendagri Muhammad Tito Karnavian saat memimpin Rakor Pengendalian Inflasi Daerah di gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (27/2/2023).

BagusNews.Co – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk mewaspadai faktor cuaca di tengah musim penghujan saat ini. Terutama untuk komoditas utama seperti beras, bawang merah, dan cabai merah.

Kemendagri memperkirakan pada musim penghujan produksi komoditas tersebut akan rendah, sedangkan permintaan masyarakat tinggi jelang Ramadan dan Lebaran.

Hal tersebut disampaikan Mendagri saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (27/2/2023).

“Tentunya menjadi perhatian kita semua, baik pusat maupun daerah, apalagi ini musim penghujan, yang (kemarin) kita perkirakan akan produksi tinggi mulai akhir bulan ini, mulai bulan depan juga, tapi karena banyak hujan hidrometeorologi kemungkinan-kemungkinan akan menggangu target produksi. Belum lagi masalah penjemurannya yang biasanya menggunakan sinar matahari,” kata Tito dalam rilis Puspen Kemendagri yang diterima BagusNews.Co.

Baca Juga :  Hari Pertama Usai Libur Lebaran, Kemendagri Lakukan Profiling Terhadap Calon Penjabat Gubernur

Dalam kesempatan itu, Tito menambahkan, Pemda perlu mendorong berbagai pihak untuk melakukan gerakan tanam, terlebih untuk komoditas yang cepat panen. Gerakan itu baik dilakukan di kota hingga di tingkat kampung dan gang-gang. Mendagri menyebut beberapa daerah seperti Kota Makassar telah melakukan urban farming yang cukup berhasil.

“Jadi, di dalam gang-gang itu masyarakat dibantu dengan tanaman cabai di dalam lockbag, kemudian juga hidroponik,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dema Fisip UIN Bandung Gelar Seminar Nasional Demokrasi di Ujung Tanduk

Selain itu, Tito menekankan pentingnya kerja sama antardaerah untuk pemenuhan komoditas pangan. Terkait transportasi distribusinya, dapat dibantu Pemda yang dananya diambil dari Anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sehingga harga jual tidak terlalu tinggi.

“Belajar dari Minggu lalu, Bapak Presiden datang ke Aceh, juga harganya jauh di harga yang umum dan Wali Kota Lhokseumawe sudah menyampaikan, perumusnya adalah di sana tidak ada produksi cabai di dalam kota, tapi kerja sama dengan daerah lain,” urai Tito. (Redaksi/Dwi)

Share :

Baca Juga

Daerah

Dukung Net Zero Emission 2060, PLN UID Banten Gandeng Forkopimda Kota Cilegon Gelar Konvoi Kendaraan Listrik

Nasional

Gempa Bumi Kembali Terjadi di Banten

Daerah

Gerindra Super Optimis Prabowo Menang di Provinsi Banten

Daerah

IeSPA dan Indosat 3 Gelar eSport Hero School Tournament di Kota Serang

Nasional

PLN Mobile One Stop Solution Jawab Kebutuhan Kelistrikan Selama Lebaran 2023

Nasional

PAN Banten Siap Dukung Kembali Zulhas Pada Kongres 2025

Daerah

Bagikan 1.334 SHAT di Banten, Nusron Wahid Dorong Masyarakat Sadar Sertipikat Aset Tanahnya

Daerah

Desa Memiliki Peran Strategis Dalam Pembangunan