Home / Daerah

Selasa, 28 Februari 2023 - 19:55 WIB

Dorong Percepatan Penurunan Stunting, Mendagri Minta Pemda Optimalkan Penyerapan APBD

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) mengalokasikan anggaran untuk stunting | Istimewa

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) mengalokasikan anggaran untuk stunting | Istimewa

BagusNews.Co – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) mengalokasikan anggaran untuk stunting.

Upaya ini dinilai penting untuk mendorong percepatan penurunan angka stunting, sebab jika anggaran itu dialokasikan, maka Pemda dapat melaksanakan program tersebut.

Berdasarkan data yang dikantongi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), secara umum Pemda baik dari provinsi, kabupaten, ataupun kota telah mengalokasikan anggaran untuk stunting. Namun jajaran Pemda dinilai masih membutuhkan arahan teknis untuk menggunakan anggaran tersebut dalam penanganan stunting secara komprehensif.

Terlebih, hadirnya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 84 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2023 mendorong Pemda mengalokasikan anggaran minimal 10 persen dari total belanja APBD di luar gaji sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan.

Baca Juga :  Sapa Ribuan Warga Kota Tangerang, Relawan Sahabat Andra Soni Optimis Menang Pilgub Banten

“Nah ini mengenai upaya penurunan stunting, kami mohon nanti mungkin ada semacam guidelines tentang penanganan stunting ini yang sederhana saja,” kata Tito dalam rilis Puspen Kemendagri pada acara Gerakan Penimbangan Bulanan Nasional Terintegrasi untuk Percepatan Penurunan Stunting di Ruang Heritage, Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Selasa (28/2/2023).

Penanganan tersebut, jelas Tito, dapat diterapkan seperti upaya pengendalian inflasi oleh Kemendagri. Di lain sisi, Mendagri mengatakan, menghadapi tahun politik 2023-2024, umumnya kepala daerah saling berlomba memperoleh perhatian dari masyarakat. Karena itu, dia meminta agar kondisi tersebut dapat dimanfaatkan menjadi peluang untuk mendorong optimalisasi penanganan stunting.

Baca Juga :  Tokoh Tangerang Dukung Gus Farkhan Jadi Utusan Presiden Gantikan Gus Miftah

Dirinya mengungkapkan, setidaknya ada empat indikator keberhasilan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Pertama, terlaksana aman. Kedua, partisipasi pemilih tinggi, dan ketiga tidak terjadi konflik kekerasan yang dapat menyebabkan pecahnya persatuan bangsa. Kemudian keempat, yakni tetap berlangsungnya semua program dari pemerintah pusat dan daerah.

Tito juga menjelaskan, upaya keempat tersebut dapat dilakukan melalui, salah satunya, penanganan stunting yang optimal. Jangan sampai, karena terfokus pada urusan Pilkada, isu stunting tidak diprioritaskan oleh kepala daerah.

“Oleh karena itu, kami minta agar langkah percepatan penurunan stunting dapat dijadikan sebagai gerakan nasional. Para kepala daerah harus bekerja keras dalam menangani permasalahan stunting di daerah masing-masing,” pungkas Tito. (Red/Dwi)

Share :

Baca Juga

Daerah

Peringati Hari Lahir Pancasila, Al Muktabar : Pancasila Relevan Dalam Tatanan Kehidupan

Daerah

Inflasi YoY Provinsi Banten Oktober 2024 Sebesar 1,94 Persen

Daerah

Tahun Ini Pemprov Banten Berikan Bankeu Dana Desa Rp 100 Juta, Ini Kata Al Muktabar

Daerah

Bawaslu Catat 15 Kasus Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024 di Kabupaten Serang

Daerah

Inflasi Provinsi Banten Masih Terkendali

Daerah

Gibran Berpeluang Jadi Cawapres, Pemuda Banten Syukuran Atas Putusan MK

Daerah

Sidak Galian Tanah Ilegal di Rangkasbitung, DPRD Banten: Tutup Permanen

Daerah

Airin Ikut Penjaringan Bakal Calon Gubernur yang Dibuka PDIP Banten