Home / Daerah

Selasa, 1 Agustus 2023 - 20:27 WIB

Pemprov Banten Optimalkan Pemanfaatan Aset Hibah dari Kemenkeu Untuk Pelayanan Publik

BagusNews.Co – Dalam mengoptimalkan aset yang ada, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan mengedepankan kepentingan publik guna meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat.

Demikian hal itu disampaikan Al Muktabar usai melakukan Audiensi Pemantapan aset hibah Pemerintah Pusat cq DJKN Kemenkeu kepada Pemerintah Provinsi Banten bersama Direktur Jendral Kekayaan Negara Rionald Silaban bersama jajarannya serta didampingi oleh Kepala Kanwil DJKN Banten Nuning Sri Rejeki Wulandari di Kantor DJKN Kemenkeu, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

“Kita mengkomunikasikan terkait aset dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) khususnya dari eks BLBI yang Provinsi Banten akan memanfaatkannya untuk kepentingan publik,” ungkap Al Muktabar.

Dikatakan Al Muktabar, Pemprov Banten mendapatkan hibah dari Kemenkeu cq DJKN sekitar 4,3 hektar yang berada di Kabupaten Tangerang.

“Yang saat ini 4,3 hektar dan tadi juga disampaikan ada yang 7 hektar serta 17 hektar, dan itu masih proses untuk ditahap berikutnya. Tapi yang 4,3 itu sudah bisa diterima oleh kita,” katanya.

Baca Juga :  Sukseskan Pilkada Banten, Diskominfo Kabupaten Serang Latih Petugas Input Data Deks Pilkada

Al Muktabar menegaskan hibah aset tersebut akan dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan publik, dan bila memungkinkan dapat dioptimalkan guna memberikan nilai tambah baik kepada masyarakat maupun pemerintah daerah.

“Tentu untuk pelayanan publik, dan mungkin bila nanti kita temukan perspektif-perspektif kemanfaat aset yang bisa mendapatkan nilai tambah bagi keuangan daerah ya kita perdayakan. Kita akan optimalkan pemanfaatan aset tersebut,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten Rina Dewiyanti menyampaikan komite aset DJKN Kemenkeu telah menyetujui permohonan hibah yang diajukan oleh Pemprov Banten

“Awalnya ada 3 bidang tanah yang diajukan, namun dari 3 bidang tanah itu hanya 1 yang disetujui. Akan tetapi tadi disampaikan ada tambahan dan itu lebih luas dari yang diajukan sebelumnya,” kata Rina.

Selanjutnya, Rina mengatakan hibah aset yang telah disetujui tersebut terdiri daei 15 bidang SHM yang berada di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Baca Juga :  Andra Soni-Dimyati Langsung Silaturahmi ke Abuya Muhtadi dan Murtadho Setelah Dapat Nomor Urut

“Berada di Desa Sukamantri Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, terdiri dari 15 bidang SHM dengan total luas 44.850 Meter persegi,” uncapnya.

“Dan 2 lokasi lagi yang akan di hibahkan itu akan kita tinjau dan kebetulan lokasinya sama di Kecamatan Pasar Kemis,” sambungnya.

Ditempat yang sama, Direktur Transformasi dan Sistem Informasi DJKN Kementerian Keuangan Edward Nainggolan menyampaikan pihaknya akan menindaklanjuti terkait proses penyerahan hibah berupa aset bidang tanah kepada Pemprov Banten.

“Kita akan segera tindaklanjuti dan tinggal kita buatkan akta hibah ke Pemprov Banten secepatnya, agar nanti Pj Gubernur dan jajarannya dapat mengembangkannya untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.

Selanjutnya, Edward menjelaskan terkait peruntukan dari aset hibah tersebut diserahkan kembali kepada Pemprov Banten untuk dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

“Intinya Kementerian Keuangan dan DJKN mendukung pembangunan di Provinsi Banten,” tandasnya.

Share :

Baca Juga

Daerah

Sukseskan Rangkaian Acara HUT RI ke-77 di Provinsi Banten, PLN UID Banten Jaga Keandalan Pasokan Listrik

Daerah

Ingin Anaknya Bisa Mencari Jati Diri Seperti Gus Men, Warga Pandeglang Beri Nama Anaknya Yaqut Cholil Qoumas

Daerah

Banten Jadi Tuan Rumah Silatnas Pecinta Sepeda Onthel, Catat Tanggalnya

Daerah

Jelang Ramadan, Satpol-PP Kota Serang Sita 1.000 Botol Miras

Daerah

Lepas Mahasiswa KKM Untirta, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Sampaikan Ini

Daerah

Libur Panjang Isra Mi’raj, Ratusan Ribu Kendaraan Melintas di Tol Tangerang-Merak

Daerah

Pengangguran di Banten Turun, Lulusan SMA Penyumbang Tertinggi Pengangguran

Daerah

Pemkot Serang Akui Hasil Panen Petani Menurun, DKP3: Bukan Karena Pupuk Langka