BagusNews.Co – Setelah melalui perjalanan panjang dan berliku, akhirnya United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) resmi menetapkan kebaya sebagai warisan budaya dunia.
Pengajuan bersama oleh Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura dan Thailand ini ditetapkan pada 4 Desember 2024 dalam sidang ke-19 Session of the Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage (ICH) di Asuncion, Paraguay.
“Kami bersyukur yang teramat sangat karena perjuangan panjang untuk pendaftaran ke UNESCO akhirnya membuahkan hasil yang sesuai harapan. Bagaimana pun sejarah keberadaan kebaya adalah perjalanan budaya Nusantara yang diwariskan para leluhur kita,” kata Ketua Umum Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Rahmi Hidayati, Jumat, 6 Desember 2024.
PBI sebagai organisasi yang pertama bergerak soal pelestarian kebaya, lanjut Rahmi, mengajak para pecinta kebaya berupaya melestarikan busana warisan leluhur nusantara ini melalui berbagai kegiatan yang melibatkan semua generasi. Dia berharap, ke depan PBI bisa semakin fokus bergerak bersama generasi muda karena mereka lah yang akan berjuang menjaga kelestarian kebaya.
Terpisah, Ketua Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Banten, Rt. Ina Nurul Aina mengungkapan rasa syukur atas penetapan kebaya sebagai warisan budaya dunia, moment ini menjadi semangat kami untuk terus melestarikan pakaian khas nusantara ini terutama kepada generasi milenial.
“Kami dari PBI Banten, bersyukur atas pengakuan warisan budaya kebanggaan kita semua, kami di Banten khususnya, akan terus bersemangat mempopulerkan kebaya kepada generasi muda ” bebernya.
Terkait Hari Ibu 22 Desember nanti, Ina mengaku akan menggelar parade kebaya di Sosoro Mall Merak. Tema utamanya fashion Kebaya, PBI Banten membuka kerjasama dengan seluruh pihak untuk ikut bersama-sama melestarikan warisan budaya kebanggaan kita, terutama kepada Generasi z agar terus lestari.
Ina menambahkan, mempopulerkan kebaya juga berdampak terhadap para UMKM dan Ekonomi Kreatif.
“Industri busana yang berkaitan dengan kebaya mulai dari skala kecil hingga skala besar. Begitu pula penghasil tenun, pegiat wastra, desainer dan pembatik di Banten akan semakin tumbuh dan berkembang,” tutupnya. (Red/Dede)