BagusNews.Co – Setelah melaksanakan ziarah ke makam Sunan Gunung Djati di Cirebon, Ratu Rachmatuzakiyah, calon Bupati Serang nomor urut 2, melanjutkan langkah spiritualnya dengan mengunjungi makam pahlawan nasional yang terletak di Majalengka.
Makam ini merupakan situs bersejarah yang menyimpan kenangan akan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yakni KH. Abdul Chalim.
Dalam ziarah tersebut, Zakiyah tidak sendirian. Ia didampingi oleh Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA, yang juga merupakan putra kandung dari KH. Abdul Chalim. Prof. KH.
Asep memimpin doa dan memberikan dukungan moral kepada Zakiyah, berharap agar ia dapat meraih kemenangan yang lebih baik pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang dijadwalkan pada 19 April mendatang.
Dukungan yang diberikan oleh Prof. KH. Asep tidak hanya bersifat personal, tetapi juga berkaitan dengan hubungan kerabat dan ideologis antara Zakiyah dan keluarga besar KH. Abdul Chalim.
“Saya mendukung penuh Ibu Ratu Zakiyah karena adanya hubungan kerabat dan ideologis Nahdliyyah di antara kita,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa putra Zakiyah adalah santri di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, yang diasuh oleh KH. Asep sendiri, menambah kekuatan dukungan tersebut.
Prof. KH. Asep optimistis bahwa Zakiyah akan memenangkan PSU dengan hasil yang lebih telak dibandingkan dengan pemilihan sebelumnya.
Ia mencatat bahwa kemenangan Ratu Zakiyah pada Pilkada lalu adalah hasil dari keinginan masyarakat Kabupaten Serang yang sudah merasa jenuh dengan kepemimpinan yang dinilai tidak memenuhi harapan.
“Kemenangan Ibu Ratu Zakiyah adalah suara rakyat yang menginginkan perubahan,” kata KH. Asep.
Lebih lanjut, ia menggambarkan karakter Zakiyah sebagai sosok yang bersahaja, santun, merakyat, dan sederhana.
“Sosok Ibu Ratu Zakiyah begitu bersahaja, sangat santun, merakyat, dan sederhana. Benar-benar mewarisi karakteristik santri dan kaum pesantren. Tidak heran, karena memang Ratu Zakiyah lahir dari rahim pesantren,” tuturnya.
Dengan semangat dan harapan yang kuat, Prof. KH. Asep menyayangkan jika ada pihak-pihak yang mengaku sebagai kiai atau santri di Kabupaten Serang, tetapi tidak memberikan dukungan kepada Ratu Zakiyah.
Dukungan tersebut menunjukkan betapa pentingnya peran sosok yang memiliki latar belakang pesantren dalam kepemimpinan daerah. (Red/Dwi)