BagusNews.Co – Kepemimpinan Pj Gubernur Banten Al Muktabar selama satu tahun, dievaluasi aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Serang, Selasa, 9 Mei 2023.
Evaluasi kinerja Al Muktabar dilakukan puluhan aktivis GMNI, dengan melakukan aksi damai di depan Kantor Gubernur, KP3B, Curug, Kota Serang pada Selasa sore.
Dalam aksinya, GMNI Serang menyoroti sejumlah persoalan yang ada di Banten, dalam satu tahun terakhir atau sejak Al Muktabar dilantik pada 12 Mei 2022 lalu, diantaranya soal pengangguran, kemiskinan, stunting, ketenagakerjaan, infrastruktur pendidikan dan kesehatan.
“Sejak Pak Al Muktabar dilantik menjadi Pj Gubernur Gubernur Banten 12 Mei 2022, hingga saat ini belum ada kebijakan yang menjadi solusi untuk permasalahan yang dihadapi masyarakat Banten. Yang ada justru Banten jadi lumbung pengangguran,” kata Ketua Cabang GMNI Serang Nur Lathif dalam orasinya.
Ia melanjutkan, dalam hal pendidikan, dalam satu tahun terakhir angka anak putus sekolah di Vanten masih sangat tinggi, yakni lebih dari 312.000 anak lebih,”
“Padahal alokasi anggaran pendidikan dalam APBD Banten 2023 sebesar Rp3,12 triliun atau 27 persen dari total APBD. Mestinya anggaran sebesar itu untuk memajukan kualitas pendidikan bukan mencetak para pengangguran baru,” tegasnya.
Selanjutnya menyoal kemiskinan, sepanjang kepemimpinan Pj Gubernur juga tidak ada terobosan yang mampu menangani kemiskinan di Banten. Yang ironis, tingkat pengangguran terbuka di Banten justru yang terbanyak di Indonesia.
“BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Banten saat ini paling tinggi se- Indonesia mencapai 7,97 persen atau 486 ribu lebih warga Banten menganggur. Fakta-fakta ini jelas menggambarkan kinerja buruk, sehingga kami memberi rapot merah kepada Pj Gubernur Banten,” tegas Lathif.
Sementara itu, Korlap Aksi M Adnan mengungkapkan, Pj Gubernur Banten Al Muktabar dua hari lagi segera berakhir masa tugasnya, sehingga pemerintah pusat khususnya Kemendagri harus mendengar aspirasi masyarakat.
“Bagi kami, Pj Gubernur Banten Al Muktabar gagal memenuhi harapan masyarakat Banten, karena belum mampu memberikan solusi terkait pengangguran dan kemiskinan yang sangat tinggi di Banten,” ujarnya.
Adnan melanjutkan, dimasa transisi kepemimpinan seperti yang saat ini terjadi di Banten, seorang Pj Gubernur mestinya mampu menghadirkan solusi terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat.
“Pak Al Muktabar telah gagal memanfaatkan kesempatan memimpin Banten dalam waktu 12 bulan, wajar bila kinerjanya kami beri rapot merah. Warga Banten kesulitan mendapatkan pekerjaan padahal puluhan ribu perusahaan ada di Banten. Lalu apa artinya bila Pemprov Banten menjadi daerah paling banyak jumlah penganggurannya di Indonesia, ya ini kegagalan pemimpinya,” tegasnya.
Atas dasar itu, tambah Adnan, GMNI mengingatkan Pemprov Banten agar memperbaiki kinerjanya, siapa pun nanti Pj Gubernur Banten periode 2023-2024 nanti.
“Kami jelas kecewa dengan kinerja Pak Al Muktabar, namun kita belum tahu siapa nanti 12 Mei 2023 yang dilantik pemerintah pusat sebagai Pj Gubernur berikutnya,” pungkas Adnan.
Pantauan BagusNews.Co, aksi GMNI mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Lantaran tidak direspon oleh Pemprov Banten, massa aksi akhirnya melakukan aksi bakar ban bekas sebelum mengakhiri aksinya. (Red/Misbah)