BagusNews.Co – Gelombang aksi mahasiswa di Kantor Gubernur Banten, KP3B, Curug, Kota Serang terus terjadi dalam satu pekan terakhir. Para aktivis mahasiswa memilih menyampaikan aspirasinya di jalanan jelang akhir masa jabatan Pj Gubernur Banten Al Muktabar.
Akhir pekan lalu, Aliansi BEM Banten menggelar unjukrasa di Kantor Gubernur dan DPRD Banten, kemarin puluhan aktivis GMNI Cabang Serang yang melakukan unjukrasa. Sementara hari ini giliran aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Soedirman (KMS) 30 yang menggelar demonstrasi.
Dalam aksinya, mahasiswa menilai Pj Gubernur Banten Al Muktabar dalam satu tahun kepemimpinannya masih menyisakan persoalan-persoalan mendasar yang ada di Banten.
Koordinator Umum KMS 30 Jodi Fauzi mengungkapkan, selain angka kemiskinan tinggi, juga tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Banten selalu berada di puncak tertinggi.
“Pada masa kepemimpinan Al Muktabar ini, tingkat pengangguran yang ada di Provinsi Banten memang terjadi penurunan sekitar 0,59 persen, namun Provinsi Banten masih menduduki puncak teratas, sebagai lrovinsi dengan tingkat pengangguran terbanyak di Indonesia,” kata Jodi dalam orasinya, Rabu, 10 Mei 2023.
Sementara Korlap Aksi Bonsu menambahkan, satu tahun masa Pj Gubernur Banten Al Muktabar, ternyata masih belum mampu mencegah praktik-praktik korupsi yang ada di Banten.
“Kejati Banten juga mencatat, kerugian negara yang dilakukan oleh para koruptor selama tahun 2022 sebanyak Rp 230 miliar. Kerugian tertinggi terjadi pada kasus kredit fiktif di Bank Banten senilai Rp 186 miliar,” tuturnya.
Masih dikatakan Bonsu, sejak dilantik 12 Mei 2022 lalu, Pj Gubernur Banten Al Muktabar telah gagal membangun harapan masyarakat Banten.
“Beberapa persoalan yang ada di Banten, yang harusnya bisa diatasi, namun menjadi semakin semerawut dan kisruh, termasuk agenda reformasi birokrasi,” tegasnya. (Red/Misbah)