Home / Daerah

Selasa, 7 Oktober 2025 - 18:19 WIB

Potensi Pengurangan TKD Rp544 Miliar, Pemprov Banten Siapkan Strategi Antisipasi

BagusNews.Co – Gubernur Banten Andra Soni bersama para kepala daerah yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) menemui Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta untuk membahas Transfer ke Daerah (TKD) pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Pertemuan tersebut termasuk membahas Dana Bagi Hasil (DBH), serta dinamika sosial, politik, dan ekonomi nasional.

Pembahasan yang menjadi perhatian dan perlu ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten adalah mengenai TKD. Ada beberapa langkah strategis yang akan disiapkan oleh Pemprov Banten mengenai hal tersebut.

Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten Rina Dewiyanti, pihaknya akan menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi rancangan transfer ke daerah oleh pemerintah pusat pada tahun 2026. Termasuk potensi pengurangan TKD dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Gelombang Aksi Mahasiswa Sambut Akhir Masa Jabatan Pj Gubernur Banten

“Langkah strategis perlu disiapkan oleh Pemprov Banten dalam menghadapi TKD tahun 2026 yang mengalami koreksi negatif mencapai Rp554 miliar,” ungkap Rina Dewiyanti.

Untuk memastikan belanja wajib dan pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu serta mandatory spending tetap dapat dipenuhi, pihaknya akan melakukan perhitungan ulang secara cermat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan DPRD Provinsi Banten.

“Kita akan bahas bersama untuk melakukan realokasi belanja, yakni mendorong perkiraan alokasi anggaran dari belanja administrasi ke sektor produktif dan pelayanan dasar untuk memberikan dampak langsung kepada masyarakat,” katanya.

Selain itu, Rina menuturkan bahwa dalam rangka memperkuat kapasitas fiskal, gubernur Banten sebagai wakil pemerintah pusat di daerah akan memberikan insentif berbasis kinerja dan pendampingan regulasi kepada daerah-daerah dengan kinerja fiskal rendah guna mendorong optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Baca Juga :  Forum Generasi Berencana Gelar Latgab Remaja GenRe se- Kota Cilegon

“Kita akan mengamankan mandatory spending dan melakukan manajemen kas atau cash flow yang lebih akurat,” imbuhnya.

Rina juga menambahkan, Pemprov Banten akan meningkatkan akurasi perencanaan agar kualitas penyusunan anggaran lebih efektif, fokus pada program prioritas, serta meminimalisasi kegiatan yang bersifat pendukung dan administratif.

Lebih lanjut, Pemprov Banten juga katanya akan mengoptimalkan potensi PAD. Di antaranya dengan memaksimalkan pemanfaatan aset-aset milik daerah.

“Kita akan melakukan intensifikasi pajak dan retribusi melalui sistem monitoring dan evaluasi yang ketat untuk memperluas basis pajak dan retribusi, serta menjalin kerja sama pemanfaatan aset dengan pihak ketiga,” pungkasnya.(Red/Dede)

Share :

Baca Juga

Daerah

Provinsi Banten Berpotensi Menjadi Pusat Keuangan dan Ekonomi Syariah

Daerah

Dimyati Natakusumah Hadiri Halal Bihalal IKA Unila Provinsi Banten

Daerah

Pemprov Banten Telusuri Faktor Penyebab Harga Minyak Kita di Atas HET

Daerah

Main Curang di PPDB, Sekda Kota Serang Ancam ASN Nakal

Daerah

Pekan Olahraga Provinsi Banten VI Tahun 2022 Berlangsung Sukses

Daerah

Kampanye Terakhir, Airin-Ade Gelar Istigasah dan Doa Bersama

Daerah

BEM FKIP Untara Gelar Diskusi Ramadan, Wadah Suara Mahasiswa dan Pelajar

Daerah

Perpanjangan Jabatan Pj Gubernur Banten Disoal, Sururi : Wajar Banyak yang Kecewa