BagusNews.Co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten memastikan penanganan kecelakaan Kapal Motor Penumpang (KMP) Royce 1 di perairan Selat Sunda berjalan maksimal. Utamanya terkait dengan penanganan untuk keselamatan dan hak-hak seluruh penumpang yang ada di dalam kapal tersebut.
Kepastian itu diungkapkan Plh Sekretaris Daerah Provinsi Banten Virgojanti usai melakukan Rapat Terbatas (Ratas) di Pelabuhan Merak, Sabtu (6/5/2023) malam. Turut hadir mendampingi Kepala DP3AKKB Provinsi Banten Siti Ma’ani Nina, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten Tri Nurtopo, Kepala Biro Administrasi Pimpinan dan Protokol (Adpimpro) Beni Ismail serta Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Banten Juli Kristanto.
Hadir juga dalam Ratas tersebut pihak-pihak terkait seperti Komandan Lanal (Danlanal) Banten Kolonel Laut (P) Dedi Komarudin, Kepala Cabang PT. Damai Lintas Bahari selaku induk perusahaan KMP Royce I Main Damani, Kepala Basarnas Banten Adil Triyanto, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak Suharto, Kepala Cabang PT. Jasa Raharja, Kepala Cabang PT. Jasa Raharja Putra serta beberapa pihak terkait lainnya.
Menurut Virgojanti, ada sekitar 456 penumpang yang ada di dalam kapal itu dan Alhamdulillah seluruhnya bisa diselamatkan dengan baik. Kepada pihak-pihak terkait dalam Ratas tersebut dirinya meminta agar pelayanan terhadap para penumpang itu harus dioptimalkan pasca adanya insiden.
Pihak perusahaan sudah berkomitmen beserta pihak terkait untuk memberikan hak-hak para penumpang seperti mengganti rugi kendaraan, memfasilitasi penumpang yang akan melanjutkan penyebrangan serta memberikan fasilitas penginapan di Hotel atau penginapan di sekitar Merak. Semuanya sudah diperhitungkan.
“Sudah ada sekitar 55 penumpang yang menyeberang kembali melalui dermaga eksekutif dan dermaga reguler. Sedangkan yang menunggu di sini, mereka sebagian besar yang menggunakan kendaraan pribadi maupun bus. Bagi penumpang bus juga jika ingin melanjutkan perjalanan, sudah disiapkan bus dengan tujuan yang sama di Pelabuhan Bakauheni,” jelas Virgojanti.
Virgojanti memastikan insiden tersebut tidak ada korban yang meninggal dunia. Kalaupun ada hanya luka-luka yang saat ini tengah dilakukan perawatan dari pihak terkait. Maka dari itu, untuk memudahkan proses pendataan, Virgojanti meminta pihak pengelola segera membuka posko terpadu.
“Karena kita baru bisa melakukan tindakan evakuasi setelah memastikan kondisi di dalam kapal aman, tidak ada percikan api dan sebagainya. Sekarang fokus pemadaman api, setelah itu pendinginan baru bisa kita tarik, baru kemudian evakuasi kendaraan yang ada di dalamnya,” katanya.
Kepada seluruh masyarakat, Virgojanti mengimbau agar memasukkan seluruh penumpang yang dibawanya ketika melakukan pendaftaran pembelian tiket. Hal itu salah satunya untuk mempermudah pendataan ketika terjadi insiden seperti ini, meskipun hal ini tidak kita harapkan.
Kepala Dishub Provinsi Banten Tri Nurtopo menambahkan, berdasarkan data yang ia terima dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Merak, ada sebanyak tujuh penumpang yang dirujuk karena luka ringan. Empat di antaranya dibawa ke RSKM karena sesak nafas akibat menghirup asap di dalam kapal dan ada juga yang sakit kepala.
“Sementara tiga lagi dibawa ke Puskesmas Pulomerak karena luka ringan. Saat ini semua korban dalam kondisi baik,” ujarnya.
Kepala Cabang PT. Damai Lintas Bahari Main Damani mengungkapkan, pihaknya akan bertanggungjawab penuh terhadap seluruh penumpang serta kendaraan yang menjadi korban dalam insiden tersebut, termasuk kepada para penumpang yang masih menunggu di Pelabuhan Merak.
“Kita masih melakukan pendataan. Kalau ada yang mau melanjutkan perjalanan, kita fasilitasi melalui dermaga eksekutif, termasuk bagi penumpang bus, kita siapkan kendaraan juga di Pelabuhan Bakauheni. Kemudian bagi yang masih menunggu proses evakuasi kendaraan, kita berikan fasilitas penginapan juga,” ungkapnya.(Red/Dede)