BagusNews.Co – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten terus mengajak masyarakat untuk ikut mengendalikan angka kelahiran. Kali ini sosialisasi bertajuk 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HKP) Menentukan Generasi Kedepan digelar di Aula Setda Kabupaten Serang.
Salah satu poin penting sosialisasi yakni dengan mengendalikan angka kelahiran melalui program Keluarga Berencana (KB). Kepala DP3AKKB Provinsi Banten, Sitti Ma’ani Nina mengatakan, peningkatan peran serta dan kerjasama organisasi perlu dilakukan dalam pembangunan keluarga berencana.
“Melalui ber KB juga dapat mengendalikan kelahiran dan pertambahan penduduk. Di sisi lain meningkatkan keaejahteraan dan kesejatan keluarga,” kata Nina, Senin (17/4/2023).
Menurut Nina, dengan ber KB juga dapat menekan angka stunting di Banten. Di mana, data stunting di Kabupaten Pandeglang hingga tahun 2022 lalu mengalami penurunan daei 37,8 persen di tahun 2021 menjadi 29,4 persen di 2022.
“Artinya ada penurunan sebesar 8,4 persen. Aedangkan target pada tahhn 2024 harus mencaoai maksimal.14 persen,” ujarnya.
Stunting, lanjut Nina, dapat dilihat pada balita yang pendek disebabkan oleh kekurangan gizi jangka panjang. Terutama terjafi pada 1.000 hari pertama kehidupan.
“1.000 hari pertama kehidupan merupakan golden period atau periode emas yakni pada masa kehamilan 280 hari, 180 hari dan 140 hari. Pada masa kehamilan ibu hamil juga diharuskan melakukan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal,” jelasnya.
Diketahui, berdasarkan Permenkes Nomor 21 Tahum 2021, bahwa pemrinksaan ANC minimal enam kali. Dengan tahapan pada trimester oertama 1 kali, trimester kedua, dua kali dan trimester ketiga tiga kali.
“Setelah lahir diharuskan anak diberikan ASI eksklisif di usia 0-6 bulan. Setelah enam bulan ke atas diberikan makanan pendamping yang mengandung karbohidrat, protein hewani dan lemak. Khususnya buah dan sayuran hanya untuk pengenalan,” tutur Nina.
Dengan demikian, Nina berharap, sejak dari kandungan jangan sampai terinfeksi dan kurang gizi. Hal itu agar anak akan tumbuh sehar, cerdas, ceria.
“Selain itu, cerdas dalam menstimulasi timbuh kembang otaknya dan ceria melalui pola asuh yangs sesuai. Penerimaan yang baik terhadap anak yang akan membantu terbentuknya self confident dan konsep diri positif serta menghargai anak akan melatih anak lebih terbuka,” harapnya.
Untuk itu, Nina mengingatkan, seluruh ibu hamil dan menyusui untuk ber KB. Karena melalui KB pasca persalinan juga bermanfaat dalam menurunkan angka risiko kanker pada ibu.
“Menurunkan risiko kehamilan, menjaga kesehatan mental, serta tidak menganggu tumbuh kembang anak, sehingga risiko stunting pada anak tidak terjadi. Kami berharap anak-anak menjadi generasi Indonesia Emas tahum 2045,” tandasnya. (ADV)