BagusNews.Co – Pemprov Banten melalui Dinas Pertanian telah mengumumkan ratusan kasus penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan telah tersebar di empat kabupaten/kota se- Banten.
Empat daerah di Banten yang telah ditemukan kasus LSD yaitu Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kota Serang.
Menyikapi sebaran kasus LSD di Kota Serang, Pemkot Serang melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) langsung bergerak meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha 2023.
Menurut Dokter Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Serang, Ratna Suryaningrum, pihaknya telah menurunkan tim pengawas kesehatan hewan untuk antisipasi penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di ibu kota Provinsi Banten.
“Untuk mengantisipasi hewan kurban terpapar penyakit LSD, kami menurunkan tim pengawas kesehatan hewan sebanyak 20 orang dibagi menjadi tujuh tim,” kata Ratna kepada BagusNews.Co, Rabu, 7 Juni 2023.
Ratna menjelaskan, saat ini di Kota Serang sudah ada beberapa hewan kurban yang terdeteksi penyakit LSD.
“Meskipun jumlahnya masih di bawah 10 kasus, namun ini jadi perhatian serius. H-8 Hari Raya Idul Adha kami serentak keliling melakukan pemeriksaan hewan kurban di semua lapak yang ada di Kota Serang” tuturnya.
Ratna melanjutkan, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit LSD terhadap hewan kurban, pihaknya juga akan memperketat lalu lintas semua hewan ternak yang masuk ke Kota Serang.
“Insya Allah antisipasi, karena pada H-7 Idul Adha lalu lintas ternak itu sangat ramai,” jelasnya.
Ratna mengakui beberapa hewan ternak yang terjangkit LSD sudah terlokalisir untuk meminimalisasi penyebaran ke daerah lainnya.
“Kita arahkan bagaimana caranya lokasi mana yang harus diambil, kena penyakit LSD pada hewan saat ini sudah terlokalisir,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dinas Pertanian Provinsi Banten mencatat 332 kasus penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) ditemukan di Banten, paling banyak di Kabupaten Tangerang mencapai 303 kasus.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid menyampaikan, setelah Kabupaten Tangerang disusul oleh Kabupaten Serang 20 kasus, Kota Serang 7 kasus dan Kabupaten Pandeglang 2 kasus.
“Hewan yang kena LSD hampir didominasi hewan dari lalu lintas atau yang keluar masuk Banten,” ungkap Agus M Tauchid kepada BagusNews, Selasa (6/6/2023)
Agus menegaskan, bila tahun lalu hewan kurban terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK), tahun ini justru penyakit LSD yang menjadi ancaman.
“Untuk kasus PMK, Banten sudah zero PMK. Saat ini kami fokus menanggulangi penyakit LSD,” ungkapnya. (Red/Misbah)