Home / Daerah

Selasa, 27 Juni 2023 - 21:57 WIB

Lukisan dan Patung Karya Gebar Sasmita Dipamerkan di Pandeglang

BagusNews.Co – Bagi penggemar lukisan dan kolektor patung, jangan lewatkan Pameran Tunggal ‘Perjalanan Panjang’ karya Gebar Sasmita, di Bale Budaya Kabupaten Pandeglang.

Pameran yang dibuka sejak 24 Juni 2023 lalu, masih bisa dikunjungi masyarakat pecinta karya seni rupa hingga 1 Juli 2023 mendatang.

Pameran ini menampilkan lebih dari 50 karya rupa, termasuk lukisan dan patung, dari seniman rupa asal Pandeglang, Gebar Sasmita.

Diketahui Gebar Sasmita merupakan seorang seniman yang menjadi tahanan politik Orde Baru, ia dipenjara sejak usia 14 tahun. Sejak tahun 1965 hingga 1979, Gebar terpaksa menjalani hidup dari penjara ke penjara, tanpa proses pengadilan.

Perjalanan yang ditempuhnya hingga di usianya yang kini menginjak 72 tahun banyak menginspirasi karya-karyanya. Termasuk, pertemuannya dengan Hendra Gunawan, pelukis yang dikenal dengan aliran ekspresionisnya.

Bagi Gebar, seni adalah perjalanan spiritual, salah satu cara yang bisa menjaga sisi kemanusiaannya.

“Seni adalah perjalanan spiritual. Sebuah perjalanan rasa. Seni menjadi mekanisme diri ketika saya menghadapi situasi yang sulit. Lewat seni saya bisa mengekspresikan rasa dan emosi saya. Tiap kali ada yang menggetarkan jiwa, karena saya adalah pelukis, maka saya melukis,” ungkap Gebar pada momen pembukaan pameran akhir pekan lalu.

Menurut Gebar, dalam situasi yang penuh tekanan dan ketidakpastian, seni dapat memberikan tempat untuk merenung dan mencari ketenangan dalam diri. Ia pun mengenang salah satu karya pertamanya, sebuah pahatan batu yang dibuatnya di mulut gua di Nusa Kambangan.

Baca Juga :  Wakapolda Banten Brigjen Pol Drs. Ery Nursatari meninjau langsung tempat Isolasi Di Kota Cilegon

“Saat di Nusa Kambangan, ada kalanya selama dua tahun kami para tahanan tidak diberi makan oleh pemerintah. Kami mencoba berbagai macam cara untuk tetap hidup. Mulai dari makan cicak hingga bubur tanah. Pengalaman itu, yang membuat saya sangat ingin pulang, ingin sekali merasakan makan bersama orang tua saya,” kenangnya.

Penjara Nusa Kambangan menjadi tempat penahanan terakhir, sebelum akhirnya Gebar dibebaskan pada tahun 1979. Harapan untuk bisa kembali makan bersama sang ibu tidak dapat terwujud karena pada saat Gebar dibebaskan, orang tuanya telah meninggal. Harapan itu akhirnya ia goresan dalam lukisannya yang berjudul “Potret” (1984) dan “Perjalanan Panjang” (1984). Karya-karya Gebar tidak hanya mengulas sisi kemanusiaan berikut tragedinya.

Bagi Gebar, kebudayaan juga menjadi salah satu daya tarik yang menginspirasinya. Beberapa karyanya banyak mendokumentasikan kebudayaan masyarakat Banten yang kini mulai terkikis, seperti pertunjukan teater rakyat ubrug hingga ritual nukuh.

Pameran tersebut merupakan bagian dari program Ruang Publik Berkreasi x Telusur Kultur yang digagas oleh Pandeglang Creative Hub bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang.

Baca Juga :  Mendengarkan Pidato Kenegaraan, Al Muktabar Mengaku Mendapatkan Mandat Dari Presiden Jokowi

Melalui program tersebut, Pandeglang Creative Hub yang digagas oleh seniman dan budayawan muda di Pandeglang berharap bisa kembali menghidupkan Bale Budaya Pandeglang sebagai ruang publik.

“Ada rasa haru ketika anak-anak muda ini bisa menyediakan wahana pameran tunggal untuk saya. Karena sebagai seniman, saya tidak akan mungkin bisa menyelenggarakan pameran tunggal ini sendirian. Perlu ada generasi muda seperti kawan-kawan di Pandeglang Creative Hub yang meneruskan perjalanan panjang berkesenian,” ungkap Gebar.

Pembukaan pameran tunggal Gebar Sasmita “Perjalanan Panjang” juga dihadiri Firman Lie, staf pengajar Seni Murni di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Firman Lie banyak belajar soal kehidupan dari karya-karya Gebar Sasmita. Sosok Gebar Sasmita menurut Firman Lie adalah seniman yang sampai saat ini masih sangat energik.

“Saya belajar banyak tentang kehidupan dari karya-karya Gebar Sasmita. Hadir di pameran ini membuat saya takjub karena ada banyak karya Kang Gebar yang baru saya lihat di sini,” ungkap Firman.

Firman Lie juga berharap karya-karya dan pemikiran Gebar Sasmita dapat dituliskan dan dinarasikan agar publik bisa belajar tentang pikiran Gebar Sasmita.

“Bukan hanya dapat melihat karyanya saja, tapi mengerti tentang pikiran dan juga rasa kemanusiaan dari Gebar Sasmita,” pungkas Firman. (Red/Dede)

Share :

Baca Juga

Daerah

Bawaslu Provinsi Banten Raih Juara 3 Tingkat Nasional dalam Ajang Anugerah Tinarbuka 2023

Daerah

Wapres Ingin Universitas dan RS Islam Syeikh Nawawi Banten Jadi Pusat Peradaban

Daerah

Lolos Jalur Independen, Uday-Pujiyanto Ramaikan Persaingan Pilkada Kabupaten Pandeglang

Daerah

Hasil Pleno DPS, KPU Kota Serang Tetapkan 513.744 Pemilih dan 992 TPS

Daerah

Harga Rata-Rata Gabah Di Banten Turun Dibandingkan Februari 2023, Upah Buruh Tani Naik

Daerah

Batik Banten Memperkenalkan Sejarah dan Budaya Banten

Daerah

Al Muktabar Bangga Atas Prestasi Kontingen Provinsi Banten Pada Fornas VII 2023

Daerah

Gelar Event Drunk Text, Ini Cara Pandeglang Book Party Refleksi Akhir Tahun 2024