BagusNews.Co – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro meminta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk menjaga kerukunan umat beragama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.
“Kerja keras kita (FKUB) di tahun ini sampai dengan tahun depan akan memberikan warna yang berarti dan sumbangan yang besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Suhajar saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Daerah dan FKUB di Grand Ballroom Hotel Novotel, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 28 Februari 2023.
Menurut Suhajar, negara telah menjamin kemerdekaan setiap orang untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut keyakinan masing-masing. Hal ini ditekankan pula oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di berbagai kesempatan. Karena itu, dirinya kembali menekankan pentingnya merawat kerukunan antarumat beragama.
Dia menambahkan, Indonesia merupakan negara yang unik. Pasalnya, Indonesia memiliki banyak bahasa, suku, ras, dan dapat bersatu di dalam naungan Bhinneka Tunggal Ika. Dia menjelaskan, sebelum Indonesia merdeka, ihwal persatuan telah diperdebatkan sejumlah pihak. Perdebatan tersebut mendorong lahirnya Sumpah Pemuda yang mengisyaratkan pentingnya persatuan berbangsa dan bahasa.
Di lain sisi, saat memasuki masa kemerdekaan, para pendiri bangsa telah bersepakat memutuskan dasar negara adalah Pancasila. Keputusan tersebut, imbuh Suhajar, didorong untuk dijalankan dengan baik saat ini.
“Hari ini kita mengatakan Pancasila harga mati, NKRI harga mati, Bhinneka Tunggal Ika, itu sudah final diperdebatkan. Tinggal bagaimana kita mengoperasionalkannya,” tambah Suhajar.
Suhajar menyebutkan, jasa para pahlawan dalam NKRI sangatlah besar. Para pendiri bangsa telah mengorbankan berbagai kepentingan masing-masing untuk kemajuan bangsa. Untuk itulah, Suhajar menekankan kepada semua pihak untuk meneruskan perjuangan tersebut dalam menjaga NKRI.
“Tujuan bernegara ini dicantumkan oleh pendiri negara di alinea keempat Pembukaan UUD 1945, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Itu tanggung jawab kita bersama, melindungi segenap bangsa Indonesia (termasuk dalam beribadah),” bebernya.
Dalam kesempatan itu, Suhajar menyebutkan sejumlah daerah telah berhasil menyandang predikat sebagai kota toleran, seperti Kota Singkawang dan Kota Manado.
“Nah ini hasil kerja keras Bapak-Bapak/Ibu-Ibu semua, hal-hal seperti itu harus kita perhatikan bersama,” ujarnya.
Suhajar bersyukur meski terdiri dari berbagai latar belakang suku, agama, dan ras, kerukunan masyarakat di Indonesia tetap dapat terwujud. Namun demikian, dirinya juga menyadari masih terdapat sejumlah konflik yang perlu menjadi perhatian semua pihak.
“Kita menyaksikan misalnya di sebuah negara yang sukunya hanya di bawah 10, tapi dia perang dan tidak berkesudahan, bayangkan suku kita berapa, banyaknya suku bangsa suku bangsa kita, maka keberagaman ini adalah anugerah untuk kita semua,” pungkasnya. (Red/Dwi)